2.1 Activity
Relationship Chart (ARC)
Menurut (Monden, Y., 1993) Activity relationship diagram merupakan suatu teknik yang digunakan sebagai
alat untuk menanalisa hubungan antar aktivitas yang ada. Setiap kegiatan atau
aktifitas tersebut saling berhubungan antar satu dengan yang lainnya ditinjau
dari beberapa kriteria, maka dalam perencanaan tata letak fasilitas harus
dilakukan penganalisaan yang optimal. Teknik penganalisaan menggunakan activity relationship chart (ARC) ini
dikemukkan oleh Richard Muther. ARC ini hampir sama dengan tabel skala
prioritas yang berfungsi untuk menentukan prioritas kedekatan antar departemen
produksi, namun ARC ini digunakan sebagai alat yang dapat digunakan untuk
menentukan kedekatan antar ruangan, departemen, ataupun fasilitas dalam pabrik
sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing objeknya. Penentuan kedekatan antar
ruangan, departemen, ataupun fasilitas tidak dapat dilakukan tanpa adanya
alasan, harus ada alasan tertentu. Tabel 2.1 merupakan alasan yang digunakan
dalam penyusunan ARC dan nomor kode alasan. Berikut ini adalah tabel dari
alasan-alasan yang di gunakan dalam ARC. (Lyche, T., and
Morken, K., 2004)
Alasan-alasan di atas dapat menjadi penentu untuk kekedekatan antar
ruangan atau departemen di dalam suatu perusahaan. Kode Warna juga dapat
membantu untuk mengetahui hubungan antar departemen atau ruangan, sehingga
hubungan kedekatan ruangan tersebut semakin jelas karena adanya kode warna dan
alasannya. Tabel 2.2 merupakan kode warna yang digunakan untuk masing-masing
prioritas dari hubungan dalam penyusunan ARC
Alasan serta kode warna dan
Kode alasan yang telah diuraikan diatas, adalah untuk membedakan antara
hubungan aktivitas antar ruangan, departemen serta fasilitas dari CV. dan dapat disajikan dalam bentuk chart.
2.2 Area Allocation Diagram (AAD)
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalam
ARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka dengan
demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan
juga
sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan
antar
tata letak
aktivitas
tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area
Allocation Diagram (AAD).
Area Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata letak setelah Activity Relationship
Chart
dan Activity Relation Diagram, maka dapat dibuat area Allocation
Diagramnya. Area
Allocation
Diagram (AAD) merupakan template
secara global, informasi yang dapat
dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasinya secara
lengkap
dapat
dilihat pada
template yang
merupakan hasil
akhir dari penganalisisan dan perencanaan tata
letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC dan AAD merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar ruangan- ruangan akibat dari alasan-alasan tertentu yang harus dipenuhi. (Mallian, H., 2006)
2.3. Template
Template
merupakan suatu gambaran yang lebih jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari Area Allocation Diagram (AAD) yang telah dibuat. Informasi
yang dapat dilihat
pada template
adalah
sebagai berikut: (Monden, Y., 1993)
1. Tata letak kantor dan peralatannya.
2. Tata letak pelayanan yang
ada
di pabrik, seperti:
Mushola,
Jalan,
Tempat parkir kendaraan bermotor,
Gudang, Pelayanan kesehatan
3. Tata letak bagian produksi, misalnya:
Receiving,
Pabrikasi, Assembling,
Shipping
4. Aliran setiap material, mulai dari receiving hingga shipping.
5. Distribusi material terhadap setiap
mesin
sesuai
dengan jumlah mesin yang dibutuhkan.
Ada beberapa bentuk pola aliran yang terdapat pada tata letak fasilitas suatu pabrik, yang sangat
bergantung dari macam produk yang dihasilkannya. Beberapa bentuk pola aliran tersebut adalah:
Aliran setiap material, mulai dari Receiving sampai Shipping.
adapun pola aliran material dapat dilihat pada gambar di halaman berikut: