DISPLAY
A. Display
Alat peraga menyampaikan informasi kepada tubuh manusia dengan berbagai macam cara. Penyampaian informasi tersebut didalam “sistem manusia mesin” adalah merupakan suatu proses yang dinamis dari suatu presentasi visual suatu indra penglihatan. Disamping itu keterandalan proses tersebut aka nada banyak dipengaruhi oleh disain dari alat peraganya. Banyak disain / instrument / alat peraga / display yang tidak didasari oleh suatu pengetahuan yang memadai tentang nilai fungsionalnya (Nurmianto, 1991).
Kebanyakan desain tersebut lebih mengutamakan faktor kesan (impression) dari pada faktor fungsionalnya, sehingga tidak sedikit jumlah kecelakaan kerjanya (operator industri) yang tidak kita kehendaki masih saja secara seporadis mengisi kolom-kolom berita di surat kabar, televisi maupun media massa lainya. Kecelakaan tersebut dapat diakibatkan oleh salah satu faktor dari beberapa faktor misalnya: kesalahan baca, kelambatan dalam mengintrepretasikan data atau informasi, dan lain-lain. Hal tersebut tentunya dapat meminimumkan dengan mendisain alat peraga yang sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi.
1 Pengertian Display
Display adalah bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar (Sutalaksana, 1996). Arti informasi disini cukup luas, menyangkut semua rangsangan yang diterima pada indra manusia baik langsung maupun tidak langsung biasanya berbentuk energi seperti cahaya, suara, tekanan, gelombang, dan lain-lain.
Display berfungsi sebagai suatu “sistem komunikasi yang menghubungkan antara fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia (Nurmianto, 1991). Agar display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya maka display harus dirancang dengan baik. Perancangan display yang baik adalah bila display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya. Sedangkan menurut (sutalaksana, 1996). display yang baik harus dapat menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud dalam display sejenis atau poster. Ciri-ciri display dan poster yang baik adalah:
1. Dapat menyampaikan pesan.
2. Bentuk/gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
3. menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhaian.
4. Proporsi gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat dan dibaca.
5. Menggunakan kalimat-kalimat pendek, lugas, dan jelas.
6. menggunakan huruf yang baik sehingga mudah di baca.
7. Realistis sesuai dengan permasalahan.
8. Tidak membosankan.
Berdasarkan tujuanya, secara garis besar poster terdiri dari dua bagian yaitu poster untuk tujuan umum dan posteruntuk tujuan khusus diantaranya mengenai mengenai keselamatan kerja secara umum, poster tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan (Sutalaksana, 1991).
2. Kelebihan dan Kekurangan Display
Display sebagai bagian dari informasi yang membantu dalam memberikan informasi kepada pekerja mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penerapanya. Berikut ini adalah kelebihan yang terdapat pada display. Yaitu lebih natural, memberi dimensi yang berbeda, sebagai tanda untuk spesifikasi, mempermudah informasi agar lebih cepat diterima, dan mengurangi tingkat kesalahan yang mungkin terjadi. Selain mempunyai kelebihan, padadisplay juga terdapat kekurangan pada penerapanya. Berikut ini adalah kekurangan yang terdapat pada display,yaitu dapat membingungkan, lebih mengarah pada informal, dapat menyebabkan rasa kelelahan atau fatique.Tidak bagi penderita buta warna, dan dapat menimbulkan reaksi yang salah bagi pembaca.
Menurut (Bridger.RS, 1995). Display mengandung beberapa Prinsip-prinsip yang digunakan dalam proses pembuatanya. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menunjang proses pembuatan dan Prinsip-prinsip pembuatandisplay adalah.
1. Proximity, proximity adalah merupakan jarak terhadap susunan display secara bersama-sama dan saling memiliki serat dapat membuat suatu pernyataan.
2. Similarity, similarity menyatakan bahwa item (barang-barang) yang sama akan dikompakan bersama-sama bahwa sebuag display digunakan tidak boleh lebih dari tiga warna.
3. Symetri merupakan perencanaan untuk memaksimalkan display, perancangan display akan lebih baik dalam bentuk simetrial antara tulisan dan gambar harus seimbang.
4. Continuity merupakan sestem preseptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi suatu kenyataan yang utuh.
Tabel 2.2 Daya Pantul Beberapa Jenis Material
Jenis Material Daya Pantul
Tembok putih 95
Ubin putih, kertas putih mutu tinggi 85
Barang porsellin putih 75
Kertas putih mutu sedang 75
Kuningan bersih 75
Alumunium bersi 75
Tembaga bersih 65
Pakaian putih 65
Kertas Koran 55
Beton 55
Kayu putih polos 45
Kuningan kotor 35
Tembaga kotor 25
Baja bersih 25
Besi cor atau di lapis 25
Pakaian gelap 15
Tinta cetak mutu baik 15
Kertas hitam 5
3. Pembacaan untuk pengecekan (check reading)
Istilah “check reading” adalah merupakan aktifitas pengontrolan apakah sesuatunya berjalan normal atau abnormal (Nurmianto, 1991). Hal ini perlu unuk sekala kuantitatif, check reading merupakan juga kasus khusus untuk pembacaan kualitatif.
Jika ada beberapa peralatan untuk digunakan sebagai check reading dalam sebuah panel pengontrolan maka konfigurasinya harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat mungkin dihindari adanya deviasi pembacaan. Penelitian yang mengamati beberbagai macam alternative konfigurasi ini (Mccormick, 1987). Telah memberikan hasil bahwa dengan peralatan yang didisain dengan bentuk bundar, posisi normalnya direkomendasi membentuk suatu garis yang lurus (aligned) seperti posisi jarum jam pada pukul 9.00 (atau pukul 12.00).
Keuntungan dari sitematika bentuk diatas adalah jika ada sesuatu “keganjilan” dalam penyajian konfigurasinya maka akan didapat segera dideteksi dengan mudah (Dashevskey, 1964).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar