Methods Time Measurement
( MTM )
Studi Gerakan
Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Analisis dilakukan agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut (Sutalaksana, 1979).
Gerakan-gerakan dasar dipelajari untuk memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan. Terdapat 17 gerakan dasar yang diuraikan atau elemen gerakan yang dinamai therblig. Sebagian besar dari therblig ini merupakan gerakan-gerakan dasar tangan, karena pada setiap pekerjaan produksi gerakan tangan merupakan gerakan yang sering dijumpai, terlebih lagi dalam pekerjaan yang besifat manual.
Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dari seorang konsultan “methode engineering“ ternama dari jepang Mr. Shiego Singo. Ia mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth menjadi empat kelompok, yaitu (apk.lab.uii.ac.id):
1. Kelompok Utama (Objective Basic Division)
a. A : Assemble (Merakit)
b. DA : Diassemble (Mengurai Rakit)
c. U : Use (Menggunakan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan gerakan.
2. Kelompok Penunjang (Physical Basic Division)
a. RE : Reach (Menjangkau)
b. G : Grasp (Memegang)
c. M : Move (Membawa)
d. RL : Released Load (Melepas)
Gerakan-gerakan dalam kelompok penunjang ini diperlukan, tetapi tidak memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan meminimkan gerakan.
3. Kelompok Pembantu (Mental atau Semi-Mental Basic Division)
a. SH : Search (Mencari)
b. ST : Select (Memilih)
c. P : Position (Mengarahkan)
d. H : Hold (Memegang untuk Memakai)
e. I : Inspection (Memeriksa)
f. PP : Preposition (Mengarahkan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok pembantu ini tidak memberikan nilai tambah dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dilakukan dengan pengaturan kerja yang baik atau menggunakan alat bantu.
4. Kelompok Gerakan Elemen Luar
a. R : Rest
b. Pn : Plan
2.2 Methods Time Measurement (MTM)
Pengidentifikasian MTM mempertimbangkan tiga tipe pengendalian yang berguna untuk mengetahui arus pergerakan kerja yaitu, pengendalian otot yaitu, besarnya tergantung kebutuhan. Pengendalian pengelihatan atau mata yaitu pandangan yang fokus, perpindahan dan sudut pandang. Pengendalian mental yaitu, motivasi dari gerakkan. MTM tidak hanya MTM-1 terdapat beberapa macam MTM lainnya yaitu (Yudiantyo, 2003):
a. MTM–1 digunakan untuk siklus yang berulang-ulang.
b. MTM–2 merupakan perkembangan dari MTM–1.
c. MTM–3 yaitu digunakan untuk produksi kecil, perawatan dan aktifitas konstruksi.
d. MTM–C1 digunakan untuk buruh tak langsung.
e. MTM–C2 merupakan perkembangan dari MTM–C1.
f. MTM–V digunakan untuk buruh langsung dalam bengkel mesin.
g. MTM–M digunakan untuk buruh langsung dalam pekerjaan yang menggunakan alat-alat optik. 4M yaitu merupakan komputerisasi dari Methods Time Measurement-1 (MTM-1).
Adapun tingkat kesulitan yang berpengaruh terhadap pengontrolan dan pengendalian gerakannya dibagi dalam tiga kategori. Berikut ketiga kesulitannya yaitu:
1. Tingkat Pengendalian Rendah:
Pergerakkannya otomatis. Mudah mempelajarinya atau melakukannya. Tidak memerlukan koordinasi antara mata dan tangan, dan hanya memerlukan pengendalian tenaga yang sedikit atau minimum. Sedikit otot yang bekerja. Merupakan tipe yang efisien dari bagian pergerakkan tubuh. Sudah terampil, pergerakkannya tanpa kesadaran atau konsentrasi yang tinggi, karena sudah terprogram dalam otak.
2. Tingkat Pengendalian Sedang:
Memerlukan beberapa ketepatan dan ketetlitian dalam pergerakkan. Koordinasi antara mata dan tangan cukup diperlukan, tapi tidak banyak atau terlampau sulit. Memerlukan beberapa koordinasi otot sampai akhir dari pergerakkan tersebut. Cukup banyak gerakan-gerakan yang membutuhkan kesadaran atau konsentrasi yang khusus. Memerlukan informasi dari penglihatan ke otak, dengan tujuan menentukan gerakan selanjutnya. Pekerja bekerja tanpa latihan atau trainint yang lama atau sulit.
3. Tingkat Pengendalian Tinggi:
Membutuhkan ketepatan yang tinggi dalam pergerakan. Koordinasi mata dan tangan mutlak dan tanpa henti. Otot bekerja lebih ekstra. Butuh konsentrasi yang tinggi. Butuh ketelitian yang tinggi. Informasi dari alat-alat sensorik sangat dibutuhkan sekali untuk memulai pergerakkannya. Sebelum operator bekerja harus melalui training yang sungguh-sungguh dan lama terlebih dahulu. Terdapat tiga tahap dalam melakukan pengukuran waktu kerja dengan metoda MTM-1 yaitu, pendahuluan, observasi, perhitungan dan pengecekan.
2.3 Gerakan Dalam MTM-1
Pengumpulan informasi adalah idetifikasi kegiatan yang antara lain melioputi; lokasi kegiatan, indetifikasi bahan dan bagian-bagiannya, peralatan yang dipakai, tata letak tempat kerja, kondisi pekerjaan, kualitas dan pengukuran jarak. MTM-1 ini tedapat 10 jenis elemen gerakan dasr yang berlaku dan 1 jenis penggunaan tekanan dalam pergerakan, yaitu (Yudiantyo,2003):
a. Menjangkau (Reach)
Reach atau menjangkau adalah gerakan dasar yang digunakan bila dimaksud utama gerakan adalah memnidahkan tangan atau jari tangan ke suatu tempat tujuan atau lokasi yang baru. Pergerakan ini, tangan dalam keadaan kosong atau tidak membawa obyek apapun.
b. Membawa (Move)
Gerakan Move atau membawa adalah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa suatu obyek ke suatu sasaran. Ciri-ciri utama dari pergerakan ini adalah pada saat pergerakkan tangan, tangan dalam kondisi membawa obyek
c. Memutar (Turn)
Gerakan turn atau memutar adalah gerakan memutar tangan sepanjang sumbu tangan/lengan bawah. Gerakan ini seprti gerakan memutar obeng. Gerakan turn dibagi dalam 3 kategori yang didasarkan atas berat obyek yang diputar, yaitu:
a. Kecil/Small
b. Sedang/Medium, lebih besar 57%dari small
c. Besar/Large, lebih besar 200%dari small
d. Apply Pressure (AP)
Apply pressure adalah pemakaian tekanan pada waktu pergerakan. Gerakan yang termasuk dalam gerakan ini mengencangkan sekrup dengan obeng. Pembagian apply pressure dibagi dua yaitu kasus A dan kasus B, yang masing-masing dinotasikan dengan APA dan APB.
c. Memegang (Grasp)
Grasp adalah elemen gerakan dasar menguasai benda. Pergerakannya baik jari atau dengan tangan atau dalam arti memegang.
d. Melepas (Release)
Release adalah gerakan melepaskan. Pergerakannya seperti penguasaan obyek oleh jari atau tangan.
e. Mengarahkan (Position)
Position adalah mengerahkan. Gerakan dasar yaitu dari jari atau tangan yang dipergunakan untuk meluruskan, mengorientasikan atau mengarahkan sebuah obyek dengan obyek lainnya, dengan tujuan memperoleh hubungan yang spesifik.
f. Melepaskan (Disengage)
Disengage adalah melepaskan. Gerakan dasarnya yaitu untuk memisahkan suatu obyek ke obyak yang lain.
g. Eye Travel (ET) dan Eye Focus (EF)
Eye travel adalah gerakan mata yang dipergunakan untuk mengubah pandangan dari suatu lokasi ke lokasi yang lain. Eye focus adalah konsentrasi mata atau penglihatan mata terhadap suatu obyek pada waktu tertentu dengan maksud memperjelas penglihatan.
h. Body, Leg, and Foot Motion
Gerakan ini terdiri dari gerakan tubuh dan gerakan kaki. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
a. Horizontal motion.
b. Leg dan Foot motion.
c. Vertical Motion.
k. Crank (C)
Crank adalah putar. Gerakan memutar dari jari tangan, tangan,pergelangan tangan, dan lengan, dimana perputaran tersebut bersumbu pada siku atau bahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar