Rouuting Sheet, Multi Product Process Chart (MPPC)
Routing sheet
Peta proses operasi membutuhkan suatu dokumen utama yang dikenal dengan nama Master Route Sheet atau Routing Sheet. Merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum kegiatan produksi dimulai adalah mengidentifikasi ataupun menentukan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi yang sesuai dengan kebutuhan dan efisiensi. Digunakan untuk mengetahui jalannya proses produksi dari komponen-komponen kursi kita dapat menggunakan pola peta proses produksi. Hasil identifkasi ataupun penentuan ini biasanya disajikan dalarn bentuk apa yang dinamakan dengan Routing Sheet.
Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan produksi, karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk rrrengerjakan setiap kegiatan produk tersebut.
Merencanakan tata letak fasilitas dan pemindahan adalah pembuatan Routing Sheet. Routing Sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan untuk menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Data yang diperlukan dalam pembuatan routing sheet adalah:
1. Kapasitas mesin (waktu standar dalam operasi)
2. Persentase scrap
3. Efisiensi mesin
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membuat Routing sheet adalah sebagai berikut :
1. Bahan/material yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.
2. Banyaknya satuan unit produk yang akan dibuat.
3. Urut-urutan kegiatan yang sifatnya tetap.
4. Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan.
5. Komponen- komponen untuk assembling setelah diproduksi.
Lembaran urutan proses (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dengan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan. (Apple, 1990)
Tujuan dari routing sheet ini ialah untuk mengetahui jumlah mesin/peralatan produksi yang diperlukan dalam memenuhi jumlah produksi yang diinginkan, dengan memperhatikan persentase scrap, kapasits mesin atau peralatan dan efisiensi departemen atau pabrik.
Informasi yang dapat diperoleh dari routing sheet:
a. Jumlah yang disiapkan oleh tiap operasi
b. Jumlah yang dihasilkan dengan efisiensi yang telah ditentukan
c. Jumlah mesin teoritis dan actual
Table 2.1 Contoh tabel Routing Sheet
No. Operasi
|
Deskripsi
|
Mesin/ Alat
|
Produksi Mesin/jam
|
% Scrap
|
Bahan diminta
|
Bahan disiapkan
|
Effisiensi
Mesin
(%)
|
Kebutuhan
Mesin
teoritis
|
Kebutuhan
Mesin
aktual
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
Cara pengisian Routing Sheet
- Untuk mengisi kolom 1 sampai 5 gunakan data yang ada dalam OPC yang telah dibuat
- Untuk mengisi kolom 6 terlebih dahulu isikan jumlah produk akhir yang diinginkan pada setiap akhir aktivitas.
- Kolom 7 diisi dengan jumlah produk yang harus disiapkan pada awal aktivitas (input) dengan memperhitungkan % scrap yang terbuang pada aktivitas yang bersangkutan. Karena bahan yang diproses akan mengalami pengurangan material maka perlu diperhitungkan scrap yang terbuang selama proses berlangsung (misalnya scrapt berupa geram pada proses pembubutan, bahan yang terbuang sebagai sisa dari proses pemotongan, dan sebagainya)
2.1 Multi Product Process Chart ( MPPC )
Satu teknik analisa lainnya yang menyerupai peta kerja dan juga dipergunakan untuk menganalisa aliran bahan adalah Multy Product Procees Chart ( MPPC ). Teknik analisa ini mengambil dasar penyajian dari Operation Process Chart (OPC), hanya saja pada MPPC ini penggambaran proses operasi di pisahkan menjadi sub bagian tersendiri, yaitu: Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, yang dapat di persamakan dari ketiga peta itu adalah dapat dipergunakan untuk berkomunikasi secara luas, jelas dan sistematis.
MPPC adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan proses untuk masing-masing komponen yang akan di produksi. Pembuatan MPPC dilakukan berdasarkan peta proses operasi dan routing sheet yang telah dibuat sebelumnya. (Aplle, 1990)
Apabila didefinisikan MPPC merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan, baik bahan baku maupun bahan tambahan, seperti urutan-urutan operasi, pemeriksaan dan penyimpanan, serta dalam menggambarkannya dipisahkan antara Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, atau dapat di katakan MPPC adalah suatu peta yang menggambarkan jumlah pemakaian kebutuhan mesin dari Routing Sheet.
Simbol-simbol yang di pergunakan dalam MPPC ini sama dengan simbol- simbol yang di gunakan pada OPC, antara lain operasi, pemeriksaan dan penyimpanan. Hanya saja pada cara penomorannya dilakukan berdasarkan urutan-urutan proses operasi perkomponen.
Kegunaan MPPC ialah menunjukan keterkaitan produksi antar komponen produk, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan dan dapat juga untuk menganalisis dan merencanakan aliran barang dalam pabrik yang sudah berdiri maupun bagi perencanaan proyek baru.
Table.2.2 Contoh tabel MPPC
Deskripsi
Peralatan
|
Nomor Komponen
|
Jumlah Mesin Teoritis
|
Jumlah Mesin Aktual
| ||
100
|
200
|
300
| |||
Receiving
Meja Fabrikasi
Mesin Penghalus
Shipping
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar