PENGEMBANGAN
SDM VS DAYA SAING GLOBAL
Lagi-lagi fenomena kondisi keuangan global yang masih belum
menentu, seharusnya mendorong setiap perusahaan untuk
menjadikan program pengembangan mutu sumberdaya manusia sebagai fokus sentral.
Ditambah dengan persaingan global yang semakin menajam, pengembangan sumberdaya
manusia (SDM) merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan
kemampuan karyawan dalam menangani beragam jenis tugas dan menerapkan kemampuan
yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada. Pengembangan bermanfaat
bagi organisasi dan individu karyawan. Kemampuan dan pengalaman yang tepat dari
karyawan dan manajer dapat memperkuat daya saing organisasi dan kemampuan untuk
mengadaptasi terhadap lingkungan yang berubah khususnya kalau terjadi
turbulensi eksternal. Bagi inividu karyawan, program pengembangan antara lain
membuka peluang untuk promosi karir.
Secara sistem sebenarnya pelatihan merupakan salah satu
bentuk dari pengembangan SDM. Namun dalam prakteknya selalu disandingkan antara
pelatihan dan pengembangan. Pengembangan berbeda dengan pelatihan baik dilihat
dari segi fokus, jangka waktu, dan ukuran efektifitas. Fokus pelatihan pada
belajar kegiatan dan perilaku spesifik; mendemonstrasi teknik dan proses.
Sementara pengembangan pada memahami konsep dan konteks informasi; pengembangan
pendapat; pengembangan kapasitas untuk menjalankan tugas. Dari sisi jangka
waktu, pelatihan lebih singkat sedangkan pengembangan lebih lama. Ukuran
Efektifitas pelatihan adalah penilaian kinerja; analisis manfaat-biaya; test
kelulusan; sertifikasi. Sementara pengembangan pada karyawan kualifaid tersedia
ketika dibutuhkan; peluang promosi; keunggulan kompetitif berbasis SDM
Langkah-langkah proses pengembangan diawali dari perumusan
perencanaan SDM. Langkah awal ini penting karena dalam perencanaan ada
proses menganalisis, meramalkan, dan mengidentifikasi kebutuhan akan SDM
organisasi kini dan masa depan. Perencanaan SDM ini juga penting untuk
mengantisipasi mobilitas karyawan karena pensiun, promosi dan pindah ke
organisasi lain. Juga perencanaan SDM penting untuk mengidentifikasi kebutuhan
kemampuan karyawan bagi organisasi di masa depan dan pengembangan SDM yang
dilakukan. Kemudian mengidentifikasi kapabilitas pokok yang dibutuhkan,
perencanaan suksesi, menilai kebutuhan pengembangan, melaksanakan perencanaan
pengembangan SDM (organisasi dan individu), menentukan pendekatan pengembangan
(dalam dan luar pekerjaan), mengevaluasi aspek prospek dan keberhasilan, dan
memberi umpan balik untuk penyusunan perencanaan SDM berikutnya.
Jenis pengembangan yang dilakukan untuk peningkatan
kapabilitas karyawan sangat bergantung pada kondisi individu dan
kapabilitas yang dibutuhkan organisasi. Akan tetapi pada umumnya pengembangan
SDM yang dilakukan dalam peningkatan kapabilitas karyawan adalah dalam hal
orientasi pada pekerjaan, kualitas pengambilan keputusan, nilai-nilai etika dan
ketrampilan teknis. Dalam hal kapabilitas non-teknis yang dibutuhkan organisasi
meliputi kemampuan bekerja dalam situasi penuh tekanan, bekerja secara
independen, memecahkan masalah secara tepat, dan kemampuan memanfaatkan
pengetahuan yang lalu dalam situasi yang baru. Jenis kemampuan tersebut
sering tidak sukses diajarkan lewat bangku kursus dan sebaliknya akan efektif
melalui proses sosialisasi pekerjaan atau jalur tidak formal.
Dalam prakteknya, pengembangan merupakan proses sepanjang
masa ketika karyawan bekerja pada organisasinya. Artinya pengembangan sudah
sebagai kebutuhan organisasi dan individu secara bersinambung sesuai dengan
dinamika eksternal. Misalnya lisensi tentang jenis-jenis keahlian tertentu para
karyawan yang harus terus menerus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan
khalayak pelanggan. Dengan demikian aset SDM yang berupa pengetahuan,
ketrampilan dan sikap perlu dipersiapkan dan dikembangkan untuk penyesuaian
dengan pekerjaan baru, promosi dan pekerjaan baru setelah karyawan pensiun.
Seperti halnya pelatihan, untuk merumuskan perencanaan
pengembangan SDM maka perlu dilakukan analisis kebutuhan akan pengembangan bagi
individu dan organisasi. Untuk itu diperlukan analisis kekuatan dan kekurangan
organisasi dan individu. Metode yang digunakan berupa assessment centers,
test psikologi dan penilaian kinerja. Assessment centers adalah kumpulan
instrumen dan latihan yang dirancang untuk mendiagnosis kebutuhan pengembangan
individu. Pimpinan organisasi menggunakannya untuk pengembangan dan
penseleksian manajer melalui jalur permainan peran, kasus, kelompok diskusi,
simulasi komputer, permainan manajemen dan evaluasi sepermainan. Manfaat dari
assessment centers antara lain selain menseleksi karyawan juga untuk mengetahui
dan menentukan potensi manajemen dan kepedulian para manajer untuk menghindari
keputusan-keputusan yang sulit untuk mempromosikan karyawannya.
Tes psikologi digunakan untuk mengetahui potensi
dan kebutuhan pengembangan karyawan melalui tes intelegensia, verbal, penalaran
dan tes kepribadian. Tes juga berguna untuk menilai beberapa faktor seperti
tingkat motivasi, kemampuan penalaran, gaya kepemimpinan, sifat respon antarpersonal,
dan preferensi pekerjaan. Sementara penilaian kinerja antara lain untuk
mengetahui aspek-aspek produktivitas, hubungan karyawan, dan pengetahuan
karyawan tentang pekerjaannya. Pada gilirannya penilaian terhadap output
pengembangan SDM bisa menjadi indikasi kuat seberapa jauh karyawan secara
keseluruhan mampu menunjukkan daya saing bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar